Senin, 18 Maret 2013

Kembali Pramuka Jawa Timur Berduka


Innalillahi wa inna ilaihi rojiun… duka mendalam kembali menyelimuti Keluarga Besar Gerakan Pramuka Jawa Timur. Enam orang anggota Gerakan Pramuka Pacitan (satu diantaranya pembina pramuka) meninggal saat kegiatan kemah pramuka. Informasi yang berkembang korban meninggal karena tengelam di Sungai Purwoasri, Kabupaten Pacitan Jawa Timur  saat melakukan penjelajahan pada kegiatan perkemahan. Sebenarnya ini bukan kejadian baru di Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu pun keluarga besar Gerakan Pramuka Jawa Timur sempat dikejutkan dengan musibah meninggalnya beberapa anggota pramuka Nganjuk yang melaksakan kegiatan kepramukaan di Waduk Bening Madiun. Bahkan kasusnya pun sampai masuk ranah hukum dan berakhir dengan putusan hukum untuk pembina yang bersangkutan.
Peristiwa-peristiwa ini mungkin sudah sepantasnya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar jangan sampai ada korban lagi dikemudian hari. Bagaimanapun kegiatan Kepramukaan yang diselenggarakan di alam terbuka memang mengandung resiko yang cukup tinggi. Untuk itu, perlulah dibuat langkah-langkah meminimalisir seperti berikut :


1.   Memberikan Pemahaman Risk Management bagi Pembina dan Peserta Didik
Kegiatan di alam terbuka memang mengandung resiko yang cukup tinggi. Untuk itu dibutuhkan pemahaman tentang risk management yang baik bagi anggota Gerakan Pramuka khususnya bagi pembina. Akan tetapi sampai saat ini masih minim pembina dan anggota pramuka yang memahami risk management kegiatan alam terbuka. Pasca peristiwa meninggalnya anggota pramuka Nganjuk di Waduk Bening, Majalah Genderang (majalah terbitan Kwarda Jatim) secara rutin mengupas tentang materi risk management dalam satu buah rubriknya selama terbitan 2012. Mulai dari bagaimana memahami resiko sampai pada mengurangi resiko yang ada. Tujuannya tak lain adalah memberikan informasi dan pemahaman bagi anggota Gerakan Pramuka dalam membuat analisis resiko dan membuat menejemen resiko. Namun, ternyata peristiwa hampir serupa yang tidak kita inginkan terjadi kembali di tahun ini.

2.   Memasukkan materi Risk Management dalam Kursus Mahir
Memberikan pemahaman akan risk management rasanya masih kurang jika tidak diikuti dengan memasukkan materi ini dalam kursus mahir bagi pembina. Tujuannya tidak lain adalah agar pembina benar-benar memahami dan mengaplikasikan risk management yang didapat dalam kegiatan kepramukaan. Menjadi pembina pramuka memang memiliki tanggung jawab berat. Selain harus bisa memahami perkembangan peserta didik (baik perkembangan fisik, psikis dan karakter) juga harus bisa memahami risk management kegiatan. Bukan tugas yang mudah memang, namun jika ini benar-benar dikonsep secara baik untuk dimasukkan dalam materi khusus di kursus mahir setidaknya akan membantu pembina dalam mengemban amanah yang dipikul.

3.   Menekankan zero accident dalam kegiatan pramuka
Kegiatan kepramukaan memang kegiatan menyenangkan di alam terbuka yang tentunya akan mengandung resiko yang cukup besar. Setelah kejadian Nganjuk dan di Pacitan ini, Gerakan Pramuka (khususnya di Jawa Timur) perlu rasanya mengkampanyekan kegiatan pramuka zero accident. Yang jelas musibah yang dikabarkan oleh media massa secara luas ini jangan sampai malah menjadi publikasi negatif bagi Gerakan Pramuka. Untuk itu perlu perlu digaungkan program zero accident dalam kegiatan pramuka mulai tingkat Kwartir hingga tingkat Gugusdepan. Hal ini juga untuk menghilangkan trauma seluruh anggota Gerakan Pramuka terhadap musibah semacam ini.

Tentunya pengurangan resiko dalam kegiatan ini akan berjalan maksimal jika setiap jajaran dalam Gerakan Pramuka serius menangani masalah ini. Mudah-mudahan peristiwa yang terjadi di Pacitan ini merupakan peristiwa terakhir dan tidak terjadi dikemudian hari.

Selamat Jalan adik-adikku.. Semoga Amal Ibadah kalian diterima oleh Allah SWT. Kami Pramuka Indonesia turut berduka cita atas kepergianmu..



Zamzami Sabiq
Sekretaris Brigade Penolong 13 Jawa Timur
Pimred Majalah Genderang




Berikut nama-nama korban tewas tenggelam :
1.   Safri Dwi .A
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 14Th
Alamat: RT.3/3 Wawaran-Sidomulyo Kebonagung, Pacitan
2.   Rico Adi Santoso
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 13Th
Alamat: RT.1/1 Gayam-Sidomulyo Kebonagung, Pacitan
3.   Reza Anangga Khairul Utama
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 13Th
Alamat: RT.3/1 Gayam-Sidomulyo Kebonagung, Pacitan
4.   Sutrisno (Pembina)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 23Th
Alamat: RT.3/2 Jelok-Kayen, Pacitan
5.   Jodi Erlangga
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 15Th
Alamat: RT.2/13 Wawaran-Sidomulyo Kebonagung, Pacitan
6.   Dian Wahyu Budianto
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur:14Th
Alamat: Kaliwaru-Sidomulyo Kebonagung, Pacitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar