Senin, 21 Maret 2016

Madura, Narkoba dan Lapas Buaya

“Buwas Jangan Kotori Madura” demikian headline berita salah satu media cetak terbitan Sabtu (28/11/2015). Berita tersebut memuat tanggapan masyarakat dan ulama Madura yang menolak rencana Komjen Budi Waseso sebagai pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk membangun lapas khusus bandar narkoba di salah satu pulau di kepulauan Sumenep Madura. Masyarakat dan ulama Madura memang tampak menolak keras atas rencana pembangunan lapas narkoba yang menurut rencana akan dikelilingi oleh buaya sebagai penjaga. Masyarakat dan ulama yang menolak beralasan rencana tersebut justru akan “mengotori” Madura, dalam artian keberadaan lapas buaya khusus bandar narkoba tersebut dikhawatirkan akan membawa dampak negatif bagi masyarakat Madura. Sedangkan Komjen Budi Waseso beralasan dipilihnya pulau tersebut sebagai lapas buaya khusus bandar narkoba karena beberapa pertimbangan, diantaranya pulau di kepulauan Sumenep yang dimaksud termasuk pulau yang tidak berpenghuni dan sulit dijangkau, dibutuhkan sepuluh jam perjalanan dari Sumenep untuk menuju pulau tersebut. Entah alasan dari sang jenderal bintang tiga tersebut memang begitu adanya atau karena Madura sudah menjadi daerah yang tergolong darurat narkoba sehingga perlu didirikan pulau khusus narkoba