Selasa, 21 Oktober 2014

Sudah maksimalkah kaderisasi dalam Gerakan Pramuka?



“Kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit.
Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan,
 pemimpin pada masanya harus menanam.”
- Bung Hatta -

Rasanya pernyataan Bung Hatta tersebut tidak berlebihan mengingat sangat pentingnya kaderisasi. Dalam sebuah organisasi kaderisasi diibaratkan sebagai jantung, tanpa adanya kaderisasi akan sulit bagi organisasi untuk maju dan bertahan lama. Hal ini karena dengan kaderisasi akan tercipta tunas-tunas baru yang nantinya akan memegang tongkat estafet kepemimpinan organisasi. Kaderisasi bukan hanya menciptakan kader yang hebat dalam mengerjakan suatu program, tapi kaderisasi mampu menciptakan kader yang memiliki jiwa pemimpin, memiliki emosi yang terkontrol, kreatif dan mampu menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan (problem solver) dan yang terpenting mampu mencetak kader yang bisa bermanfaat bagi lingkungannya. Oleh karena itu, kaderisasi tidak bisa dipandang sebelah mata atau bahkan ditiadakan dalam organisasi. Akibat paling utama apabila tidak dilakukan kaderisasi adalah matinya organisasi, hal ini dikarenakan : (1) anggota yang lama  tidak akan selamanya berada dalam suatu organisasi,  (2) organisasi akan selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi inilah yang mengharuskan anggota suatu organisasi terus meng-update (meningkatkan) kemampuannya (3) persaingan dengan organisasi lainnya menyebabkan organisasi harus kompetitif untuk memenangkan persaingan.

Kamis, 29 Mei 2014

Kualifikasi, Kompetensi dan Tanggung Jawab Konselor

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6, keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur. Pernyataan ini mengandung implikasi bahwa dalam sistem pendidikan nasional, konselor mempunyai standar kualifikasi yang sejajar dan kompetensi yang jelas sebagaimana profesi lain seperti guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur. Sebagai suatu profesi, konselor memiliki tanggungjawab dan kompetensi yang merupakan dua hal yang saling terkait dan tak terpisahkan dalam menjalankan profesi tersebut. Tanggungjawab dan kompetensi itu merupakan tugas dan prasyarat dasar dalam menjalankan profesi sebagai konselor

Rabu, 26 Maret 2014

Metode Penelitian Psikologi Perkembangan

A.      Metode Umum
Metode yang lebih umum mengandung dua pengertian, yaitu : memberikan lebih banyak data mengenai keseluruhan perkembangan atau beberapa aspeknya, dan meninjau pengaruh faktor endogen (bawaan) atau eksogen (lingkungan, khususnya kebudayaan) bagi perkembangan seseorang. Metode umum ini terdapat 4 metode, yaitu :

Kamis, 20 Maret 2014

HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN

DEFINISI

HUKUM
etimologi à hukum berarti ketetapan, bersifat mengikat dan menyeluruh.
KBBI à hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa melalui consensus terlebih dahulu oleh para pakar.
PERKEMBANGAN
berasal dari kata kembang yang mendapat imbuhan pe dan an yang berarti proses tumbuh dan berubah kearah yang berbeda baik itu berkembang secara negative atau positif dari sebelumnya.
merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir hayat dan berlangsung secara terus menerus. 

Senin, 10 Maret 2014

Akar Historis Psikologi & Kedudukan Psikologi Perkembangan dalam lapangan Psikologi

Psikologi perkembangan telah melewati sejarah yang cukup panjang untuk akhirnya menjadi suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Terdapat tiga periode perjalanan psikologi perkembangan, yaitu ;

Senin, 03 Maret 2014

Berkenalan dengan Psikologi dan Psikologi Perkembangan


Definisi Psikologi dan Psikologi Perkembangan

  Psikologi merupakan alih kata Bahasa Inggris “psychology” dan kata ini berasal dari bahasa Yunani yaitu “psycho” dan ”logos”. Adapun “psycho” berarti jiwa, sedangkan “logos” berarti pengetahuan atau ilmu jadi secara etimologis, psikologi dapat di artikan sebagai pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa.

Selasa, 25 Februari 2014

Kecerdasan Emosi (Emotional Question)

a.       Pengertian Kecerdasan Emosi

Kata “emosi” berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti “menggerakkan, bergerak” (Goleman, 2006).  Menurut Goleman (2006) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran.
Goleman (2006) berpendapat bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengendalikan impuls emosional, kemampuan untuk membaca perasaan orang lain, dan kemampuan untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain. Sedangkan Salovey (dalam Goleman, 2006) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan.

Sabtu, 15 Februari 2014

Psikologi Suporter Sepak Bola Madura

Sepak bola bukan sekedar olah raga, namun sepak bola sudah menjadi bagian dari seluruh aspek kehidupan mayarakat. Sepak bola menjadi budaya, kebanggaan, harga diri dan kehidupan masyarakat. Hal semacam ini juga dirasakan oleh hampir sebagian besar masyarakat Madura dengan masuknya Persepam Madura United (P-MU) sebagai bagian dari kontestan Indonesia Super Liga (ISL) sejak tahun lalu.  Menjadi kebanggan dan harga diri karena inilah satu-satunya tim sepakbola yang membawa nama Madura dan bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Menjadi kehidupan karena banyak sumber kehidupan masyarakat yang bersumber dari keberadaan tim sepak bola kebanggaan masyarakat Madura ini, mulai dari tukang parkir, warung kopi, penjual merchandise tim (kaos, pernak-pernik tim dan lain-lain), penjual tiket pertandingan, sampai pada pemain dan pelatih tim.

Rabu, 12 Februari 2014

Dukungan Psikososial Pasca Bencana

“Indonesia Supermarket Bencana” pernyataan semacam ini memang pantas rasanya diucapkan melihat rentetan bencana yang terjadi di Indonesia. Seakan tidak pernah lepas dari bencana mulai banjir, gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung, serta tsunami yang terjadi di Indonesia. Disamping mengakibatkan kerugian harta benda juga menimbulkan korban jiwa yang cukup besar. Ribuan orang meninggal dunia, banyak korban yang selamat menderita sakit dan cacat. Bahkan korban juga mengalami dampak psikologis akibat bencana, seperti perasaan mati rasa secara emosional, ketakutan yang berlebihan, kecemasan dan kesedihan yang mendalam. Bagi sebagian penyintas (orang yang mampu bertahan hidup), dampak ini akan memudar seiring berjalannya waktu. Tapi beberapa penyintas mengalami hal berbeda, bencana memberikan dampak psikologis  jangka panjang, baik yang terlihat jelas misalnya depresi , psikosomatis  (keluhan fisik yang diakibatkan oleh masalah psikis) ataupun yang tidak langsung seperti sulit berbaur dengan masyarakat, lebih temperamen , cenderung lebih agresif dan lain sebagainya.

Rabu, 15 Januari 2014

Perilaku Menolong, Prosocial dan Altruisme

“Rela menolong dan tabah” begitu bunyi Dasa Darma Pramuka ke lima yang menjelaskan sikap moral yang harus dimiliki oleh anggota Pramuka untuk bisa menolong orang lain. Sikap moral untuk menolong dan berbakti kepada orang lain bagi anggota Pramuka juga diperkuat dengan ucapan janji pramuka Tri Satya yang berbunyi “menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat” (untuk tingkatan penggalang) “menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat” (untuk tingkatan penegak, pandega dan anggota dewasa). Pramuka yang keberadaannya sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, memang sudah sepantasnya menjadi motor penggerak dalam upaya menolong dan membangun masyarakat.