Sabtu, 03 November 2012

Sifat apa yang dominan pada kita?



لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (at-Tin: 4)

            Ayat tersebut dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk  makhluk yang paling sempurna dari segi bentuk dan rupanya.  Manusia merupakan makhluk spesial yang diciptakan Allah dengan sempurna dan berbeda dengan makhluk ciptaan Allah yang lain seperti hewan, setan dan malaikat, sesuai dengan firman Allah diatas. Namun, mengapa sering kita jumpai manusia yang berperilaku selayaknya hewan atau bahkan seperti setan? Disamping tidak sedikit pula manusia yang berperilaku seperti malaikat yang penuh ketaatan akan perintah Allah. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah potensi sifat yang ada pada diri manusia.


Muhyiddin (2008) memaparkan bahwa ada empat sifat yang ada pada diri manusia, yaitu :
1.  Sifat Hayawaniyah (kehewanan). Artinya dalam jiwa manusia terdapat sifat seperti hewan. Seperti lapar, haus, hasrat biologis serta tidak memiliki hasrat untuk beribadah. Karena hewan memang tidak diperintahkan untuk beribadah.  Jadi jika manusia hidup hanya untuk mencari makan untuk memenuhi kebutuhan lapar dan hausnya, memenuhi dorongan biologisnya dan jauh dari sikap beribadah kepada Allah, tak ubahnya dia seperti hewan.
2.  Sifat Syaitaniyah (setan). Setan merupakan makhluk yang sombong, menganggap dirinya lebih mulia dari makhluk lainnya serta merupakan musuh manusia yang selalu mengajak manusia untuk berbuat maksiat. Jika ada manusia yang memiliki sifat semacam ini maka tak ubahnya dia seperti setan
3.  Sifat Subu’iyyah (binatang buas). Binatang buas seperti macan, singa, buaya dan lainnya tidak akan rela jika ada yang mencoba mengganggu apalagi merebut kekuasaannya. Ia tidak akan rela diusik, ia akan melawan, menerkam, bahkan membunuh. Dalam prinsip binatang buas juga berlaku hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang dan akan menjadi pemimpin. Demikian juga dengan manusia, apabila manusia menginginkan sesuatu apalagi jika menyangkut kekuasaan segala cara akan dia tempuh, walaupun harus dengan cara mengorbankan orang lain.  Sikap manusia yang seperti hal tersebut tak ubahnya seperti binatang buas.
4.   Sifat seperti Malakiyah (malaikat). Sifat seperti malaikat yaitu patuh, tunduk, tidak melanggar perintah Allah, dan inilah sifat yang terpuji. Dalam diri manusia juga terdapat sifat seperti malaikat semacam ini.
Empat sifat tersebut, mau tidak mau dan harus diakui ada dalam jiwa setiap manusia dan keempat sifat tersebut memiliki kecenderungan untuk muncul dalam perilaku dan sikap sehari-hari. Hal tersebut yang akhirnya mempengaruhi perilaku kita, terkadang kita benar-benar taat kepada peritah Allah atau terkadang kita malah tak ubahnya seperti hewan, binatang buas atau bahkan setan. Oleh karena itu kita perlu menyaring sifat yang ada pada jiwa kita sehingga perilaku yang muncul merupakan cerminan dari sifat malakiyah untuk mencapai keridhoan Allah.


Referensi :
Muhyiddin, Muhammad (2008) Mengapa Terkadang Saya Bisa Alim dan Terkadang Bisa Dlalim. Yogakarta : DIVA Press
Tafsir Ibnu Katsir, Sakhr Software.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar