Rabu, 14 November 2012

Saat yang tepat untuk ber-muhasabah akhir tahun

Pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab r.a. (tepatnya tahun 682 Masehi) dimana Negara Islam semakin luas, timbullah permasalahan dalam administrasi surat yang dikirimkan Khalifah kepada para Gubernur Islam. Sumber keterangan Al-Baruni menyatakan bahwa Khalifah Umar menerima surat dari Gubernur Basrah yang isinya menyatakan ”Kami telah banyak menerima surat dari Amirul Mukminin, dan kami tidak tahu mana yang harus dilaksanakan terlebih dahulu, dan kami telah membaca agenda kegiatan yang bertanggal Sya’ban, tapi kami tidak tahu persis Sya’ban mana yang dimaksud, apakah Sya’ban tahun ini atau Sya’ban tahun depan yang dimaksud”. Rupanya surat dari Abu Musa Al-Asy’ari  ini diterima  Khalifah sebagai suatu permasalahan yang sangat urgen, perlu segera dibuat suatu ketetepan penanggalan yang seragam yang dipergunakan sebagai keperluan admisistrasi dan keperluan kaum muslimin lainnya.


Memang pada saat itu belum ada tahun khusus yang dimiliki oleh kaum muslimin, mereka menggunakan tanda-tanda tersendiri dan berbeda satu dengan lainnya untuk menandakan tahun. Ada yang memakai tahun gajah, dimana pada tahun itu terjadi penyerangan dari balatentara Abrahah dari negeri Yanan untuk menyerang Ka’bah, yang kemudian niatnya digagalkan Allah Yang Maha Esa. dan di tahun itu pula lahirnya nabi Muhammad SAW. Ada juga yang menggunakan patokan ketika kaum muslimin memenangai peperangan sebagai awal tahun. Perbedaan-perbedaan ini pula yang akhirnya menjadi pemikiran bagi Khalifah Umar bin Khattab r.a.

Maka Khalifah Umar bin Khattab r.a. memanggil para sahabat yaitu Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. untuk merumuskan satu sistem penanggalan yang akan dipakai oleh kaum muslimin. Mereka pun bermusyawarah menentukan awal penghitungan kalender Islam. Terdapat beberapa usulan dari para sahabat untuk mengawali perhitungan awal tahun, diantaranya memakai tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW atau memakai tahun kematian beliau,  ataukah saat Nabi diangkat menjadi Rasul atau turunnya Al Qur'an, ataukah saat kemenangan kaum muslimin dalam peperangan. Akhirnya pilihan para sahabat jatuh pada tahun di mana terjadi peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat  Karena itulah, kalender Islam biasa dikenal juga sebagai kalender hijriyah.

Pemilihan peristiwa Hijrah sebagai tonggak awal kalender Islam memiliki makna yang amat dalam. Diantara makna tersebut adalah (1) Makna Ijtimaiyah (Sosial),  Peristiwa hijrah merupakan peristiwa besar yang dilakukan kaum muslimin. Peristiwa ini dilakukan secara bersama-sama, tidak sebatas Rasulullah SAW yang melakukan. Oleh karena itu terdapat makna sosial yang sangat besar dalam peristiwa ini. (2) Makna Perubahan, Peristiwa Hijrah Rasulullah dan para sahabat dari Mekah menuju Yastrib tidak lain juga untuk melaksanakan perubahan, perubahan kearah yang lebih baik. Makna selanjutnya dari peristiwa hijrah adalah (3) Makna Pengorbanan, dimana kaum muslimin mengorbankan seluruh harta bendanya, meninggalkan harta benda dan keluarganya untuk mempertahankan keimanan.

Hari ini kita memasuki akhir tahun 1433 Hijriah dan beberapa jam lagi kita akan memasuki tahun 1434 Hijriah. Momentum perubahan tahun ini sudah sepantasnya kita jadikan untuk  ber-muhasabah, mengoreksi diri kita tentang sikap dan tindakan kita selama 1 tahun yang lalu dan memperbaikinya di tahun yang akan kita lalui kedepan. Setidaknya tiga makna hijrah yang telah dipaparkan diatas bisa menjadikan pijakan kita dalam ber-muhasabah. Bagaimana sikap sosial kita dalam satu tahun kemarin, sudahkah kita berbuat baik terhadap sesama tanpa adanya prasangka buruk atau kita masih menanggung haqqul adami ?. Selanjutnya sudahkah kita berubah ke arah yang lebih baik?sikap kita?atau bahkan ibadah kita? Ataukah malah lebih buruk dari tahun kemarin. dan sejauh apa pengorbanan kita untuk kepentingan agama?untuk kemajuan Islam?

Selamat bermuhasabah… Semoga kita termasuk orang yang beruntung

Selamat Tahun Baru Hijriah 1434 H









Sumber :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar