Jumat, 29 September 2017
NIKMAT LISTRIK MANAKAH YANG KAU DUSTAKAN?
Nikmat berarti segala kebaikan, keenakan, dan semua rasa kebahagiaan. Nikmat juga merupakan sesuatu yang baik dan berlebih dari apa yang telah dimiliki sebelumnya. Nikmat memiliki jenis dan tingkatan yang beraneka ragam, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, banyak atau sedikit, bernilai atau kurang bernilai. Namun terkadang kita tidak merasakan adanya nikmat justru ketika nikmat itu sedang berada pada diri kita. Ini yang disebut kufur nikmat atau bisa juga dikatakan sebagai mendustakan nikmat. Kemudian kita baru sadar akan nikmat setelah nikmat itu hilang atau menjauh dari kita. "Kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga" kata Bang Haji Rhoma Irama dalam lagunya.
Salah satu nikmat yang sering lupa kita syukuri adalah adanya listrik. Bahkan kita terlalu sering mendustakan adanya nikmat berupa listrik. Menggunakannya tanpa perhitungan sehingga banyak aliran listrik yang terbuang percuma. Seakan daya listrik tidak berarti sehingga kita pun santai saja dalam menggunakannya. Kita pun terkadang malas untuk bersikap menghemat listrik dan mengurangi unsur mubadzir. Barulah ketika listrik padam kita mulai sadar akan pentingnya listrik dan berhemat listrik.
****
Senin, 21 Maret 2016
Madura, Narkoba dan Lapas Buaya
“Buwas
Jangan Kotori Madura” demikian headline berita salah satu media cetak terbitan Sabtu
(28/11/2015). Berita tersebut memuat tanggapan masyarakat dan ulama Madura yang
menolak rencana Komjen Budi Waseso sebagai pimpinan Badan Narkotika Nasional
(BNN) untuk membangun lapas khusus bandar narkoba di salah satu pulau di
kepulauan Sumenep Madura. Masyarakat dan ulama Madura memang tampak menolak
keras atas rencana pembangunan lapas narkoba yang menurut rencana akan
dikelilingi oleh buaya sebagai penjaga. Masyarakat dan ulama yang menolak
beralasan rencana tersebut justru akan “mengotori” Madura, dalam artian
keberadaan lapas buaya khusus bandar narkoba tersebut dikhawatirkan akan
membawa dampak negatif bagi masyarakat Madura. Sedangkan Komjen Budi Waseso
beralasan dipilihnya pulau tersebut sebagai lapas buaya khusus bandar narkoba
karena beberapa pertimbangan, diantaranya pulau di kepulauan Sumenep yang
dimaksud termasuk pulau yang tidak berpenghuni dan sulit dijangkau, dibutuhkan
sepuluh jam perjalanan dari Sumenep untuk menuju pulau tersebut. Entah alasan
dari sang jenderal bintang tiga tersebut memang begitu adanya atau karena
Madura sudah menjadi daerah yang tergolong darurat narkoba sehingga perlu
didirikan pulau khusus narkoba
Senin, 31 Agustus 2015
NILAI PENDIDIKAN DALAM KEPRAMUKAAN
“Emang ikut pramuka dapat apa sih?” pertanyaan semacam ini mungkin masih sering kita dengar, entah pertanyaan tersebut terlontar dari teman atau mungkin dari keluarga kita sendiri. Tentunya akan muncul berbagai macam jawaban menanggapi pertanyaan tersebut. Munculnya berbagai macam jawaban atas pertanyaan tersebut bukan karena seseorang yang aktif di pramuka tidak memperoleh apa-apa sehingga bingung untuk memberikan jawaban, akan tetapi karena sangat banyaknya manfaat yang bisa didapat dari mengikuti kegiatan kepramukaan.
Senin, 30 Maret 2015
PSIKOLOGI PERDAMAIAN SOLUSI MENGATASI KONFLIK
Konflik
yang terjadi di Indonesia bermacam-macam bentuk dan penyebabnya. Berbagai
carapun ditempuh untuk bisa meredam atau menyelesaikannya. Baik dengan
pendekatan agama, pola asuh orang tua dan pendekatan keilmuan. Ahmad Mubarok
telah mengungkap bahwa masih terdapat peluang untuk mencari dan mengembangkan
alternatif ataupun solusi terhadap konflik dan tindak kekerasan di Indonesia,
Ia merujuk pada psikologi perdamaian sebagai pendekatan dalam menyelesaikan
konflik sosial sehingga tercipta masyarakat berkeadilan.
Bahkan
dalam Simposium Internasional Ke-10 Psikologi Perdamaian yang diselenggarakan
di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Diane Bretherton dari Komite
Internasional Kajian Psikologi tentang Perdamaian (International Committee on
the Psychological Studies of Peace/CPSP) menyatakan pendidikan psikologi
perdamaian sangat penting untuk dimasukkan kurikulum, terutama di negara-negara
yang kerap terjadi konflik, termasuk di Indonesia. Pendidikan psikologi
perdamaian berguna untuk menghindari terjadinya kekerasan, menghadapi konflik,
membangun perdamaian, dan mempelajari nilai-nilai pihak lain.
Selasa, 21 Oktober 2014
Sudah maksimalkah kaderisasi dalam Gerakan Pramuka?
“Kaderisasi sama
artinya dengan menanam bibit.
Untuk menghasilkan
pemimpin bangsa di masa depan,
pemimpin pada masanya harus menanam.”
- Bung Hatta -
Rasanya
pernyataan Bung Hatta tersebut tidak berlebihan mengingat sangat pentingnya kaderisasi.
Dalam sebuah organisasi kaderisasi diibaratkan sebagai jantung, tanpa adanya
kaderisasi akan sulit bagi organisasi untuk maju dan bertahan lama. Hal ini
karena dengan kaderisasi akan tercipta tunas-tunas baru yang nantinya akan
memegang tongkat estafet kepemimpinan organisasi. Kaderisasi bukan hanya
menciptakan kader yang hebat dalam mengerjakan suatu program, tapi kaderisasi
mampu menciptakan kader yang memiliki jiwa pemimpin, memiliki emosi yang
terkontrol, kreatif dan mampu menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan (problem
solver) dan yang terpenting mampu mencetak kader yang bisa bermanfaat bagi
lingkungannya. Oleh karena itu, kaderisasi tidak bisa dipandang sebelah mata
atau bahkan ditiadakan dalam organisasi. Akibat paling utama apabila tidak
dilakukan kaderisasi adalah matinya organisasi, hal ini dikarenakan : (1)
anggota yang lama tidak akan selamanya
berada dalam suatu organisasi, (2)
organisasi akan selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi inilah yang
mengharuskan anggota suatu organisasi terus meng-update (meningkatkan)
kemampuannya (3) persaingan dengan organisasi lainnya menyebabkan organisasi
harus kompetitif untuk memenangkan persaingan.
Kamis, 29 Mei 2014
Kualifikasi, Kompetensi dan Tanggung Jawab Konselor
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6, keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur. Pernyataan ini mengandung implikasi bahwa dalam sistem pendidikan nasional, konselor mempunyai standar kualifikasi yang sejajar dan kompetensi yang jelas sebagaimana profesi lain seperti guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur. Sebagai suatu profesi, konselor memiliki tanggungjawab dan kompetensi yang merupakan dua hal yang saling terkait dan tak terpisahkan dalam menjalankan profesi tersebut. Tanggungjawab dan kompetensi itu merupakan tugas dan prasyarat dasar dalam menjalankan profesi sebagai konselor
Rabu, 26 Maret 2014
Metode Penelitian Psikologi Perkembangan
A. Metode Umum
Metode yang lebih umum
mengandung dua pengertian, yaitu : memberikan lebih banyak data mengenai
keseluruhan perkembangan atau beberapa aspeknya, dan meninjau pengaruh faktor
endogen (bawaan) atau eksogen (lingkungan, khususnya kebudayaan) bagi
perkembangan seseorang. Metode umum ini terdapat 4 metode, yaitu :
Langganan:
Postingan (Atom)