Sabtu 21 April 2012
Indonesia sempat dikejutkan berita meninggalnya Wakil Menteri ESDM, Prof. Dr. Widjajono
Partowidagdo, saat mendaki Gunung Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,. Sebelum
meninggal Almarhum sempat mengirimkan tulisan terakhirnya yang dikirim ke mailing
list Ikatan Alumni
ITB. Yang diantaranya berbunyi :
“Kalau kita menyayangi orang-orang yang kita pimpin, Insya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang akan menunjukkan cara untuk membuat mereka dan kita lebih baik. Tuhan itu Maha Pencipta, segala kehendak-Nya terjadi.”
Sebuah penggalan pesan dari Almarhum yang mengandung makna begitu
mendalam, terutama bagi seorang pemimpin. Almarhum yang merupakan Guru Besar
ITB, Wakil Menteri dan Petualang Ulung sangat peka akan kondisi pemimpin saat
ini.
Memang luar biasa pandangan Prof. Wid ini tentang seorang
pemimpin. Saya pun membaca pesan beliau seakan-akan mengaji langsung tentang BAB
KEPEMIMPINAN. Bukan sekedar kepemimpinan biasa, tapi juga ada hakikat hak dan
kewajiban yang bersangkut paut dengan Allah SWT sebagai sang pencipta,
sebagaimana potongan pesan beliau diatas.
Di tengah asyiknya ngaji ulasan beliau ini, BBM dan notification
FB saya tak henti-hentinya berbunyi.. Rupanya Kakak-Kakak sedang meributkan
hasil Sidang Paripurna Nasional (SIDPARNAS) yang akhirnya “melegalkan” Ketua
DKN tetap menjabat sampai selesai Raimuna Nasional. Walaupun usianya melebihi
batas usia Pandega. Hm… Tiba-tiba SMS pun masuk ke HP saya yang berbunyi “Kakak,
kalau ketua DKN saja bisa berusia lebih dan Kwarnas mengijinkan. Berarti jika
DKC kami mengikuti semacam itu sah-sah saja kan?” sebuah sms dari salah satu
DKC di Jawa Timur yang merespon hebohnya pembahasan di Siparnas. Wah efek
dominonya hasil siparnas mulai kerasa nih. Ini masih satu DKC bagaimana kalau
nantinya seluruh DKC? Ini sama aja mementingkan kepentingan sesaat (Raimuna
Nasional) dengan kepentingan jangka panjang (Pembinaan Tegak Dega)
Yang jelas.. perlulah rasanya semuanya ikut mengaji ke Prof.
Widjajono Partowidagdo Sang Guru Besar dan Wamen ESDM ini. Biar nantinya bisa
paham bagaimana pemimpin menyayangi yang dipimpin. Khususnya adek-adek di DKN
butuh banget ngaji pembahasan Prof. Wid. Biar lebih paham makna pemimpin. Kalau
masih belum paham mengaji lewat tulisan Prof. Wid, adek-adek DKN bisa menemui
dan mengaji langsung ke Prof. Wid . hehe… Wallahu a’lamu bishshowab.
Selamat Jalan Prof. Dr. Widjajono Partowidagdo,
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar