Selasa, 25 Februari 2014

Kecerdasan Emosi (Emotional Question)

a.       Pengertian Kecerdasan Emosi

Kata “emosi” berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti “menggerakkan, bergerak” (Goleman, 2006).  Menurut Goleman (2006) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran.
Goleman (2006) berpendapat bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengendalikan impuls emosional, kemampuan untuk membaca perasaan orang lain, dan kemampuan untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain. Sedangkan Salovey (dalam Goleman, 2006) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan.

Sabtu, 15 Februari 2014

Psikologi Suporter Sepak Bola Madura

Sepak bola bukan sekedar olah raga, namun sepak bola sudah menjadi bagian dari seluruh aspek kehidupan mayarakat. Sepak bola menjadi budaya, kebanggaan, harga diri dan kehidupan masyarakat. Hal semacam ini juga dirasakan oleh hampir sebagian besar masyarakat Madura dengan masuknya Persepam Madura United (P-MU) sebagai bagian dari kontestan Indonesia Super Liga (ISL) sejak tahun lalu.  Menjadi kebanggan dan harga diri karena inilah satu-satunya tim sepakbola yang membawa nama Madura dan bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Menjadi kehidupan karena banyak sumber kehidupan masyarakat yang bersumber dari keberadaan tim sepak bola kebanggaan masyarakat Madura ini, mulai dari tukang parkir, warung kopi, penjual merchandise tim (kaos, pernak-pernik tim dan lain-lain), penjual tiket pertandingan, sampai pada pemain dan pelatih tim.

Rabu, 12 Februari 2014

Dukungan Psikososial Pasca Bencana

“Indonesia Supermarket Bencana” pernyataan semacam ini memang pantas rasanya diucapkan melihat rentetan bencana yang terjadi di Indonesia. Seakan tidak pernah lepas dari bencana mulai banjir, gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung, serta tsunami yang terjadi di Indonesia. Disamping mengakibatkan kerugian harta benda juga menimbulkan korban jiwa yang cukup besar. Ribuan orang meninggal dunia, banyak korban yang selamat menderita sakit dan cacat. Bahkan korban juga mengalami dampak psikologis akibat bencana, seperti perasaan mati rasa secara emosional, ketakutan yang berlebihan, kecemasan dan kesedihan yang mendalam. Bagi sebagian penyintas (orang yang mampu bertahan hidup), dampak ini akan memudar seiring berjalannya waktu. Tapi beberapa penyintas mengalami hal berbeda, bencana memberikan dampak psikologis  jangka panjang, baik yang terlihat jelas misalnya depresi , psikosomatis  (keluhan fisik yang diakibatkan oleh masalah psikis) ataupun yang tidak langsung seperti sulit berbaur dengan masyarakat, lebih temperamen , cenderung lebih agresif dan lain sebagainya.