Selasa, 24 April 2012

Ngaji ke Pak Wamen ESDM


Sabtu 21 April 2012 Indonesia sempat dikejutkan berita meninggalnya Wakil Menteri ESDM, Prof. Dr. Widjajono Partowidagdo, saat mendaki Gunung Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,. Sebelum meninggal Almarhum sempat mengirimkan tulisan terakhirnya yang dikirim ke mailing list Ikatan Alumni ITB. Yang diantaranya berbunyi :
“Kalau kita menyayangi orang-orang yang kita pimpin, Insya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang akan menunjukkan cara untuk membuat mereka dan kita lebih baik. Tuhan itu Maha Pencipta, segala kehendak-Nya terjadi.”
Sebuah penggalan pesan dari Almarhum yang mengandung makna begitu mendalam, terutama bagi seorang pemimpin. Almarhum yang merupakan Guru Besar ITB, Wakil Menteri dan Petualang Ulung sangat peka akan kondisi pemimpin saat ini.

Kamis, 19 April 2012

Bahasa Arab Bahasa Kampungan?



Hm.. Bahasa Arab, mungkin sebagian orang akan memandang sebelah mata dengan bahasa ini. Ada yang bilang bahasa arab itu bahasa kaum santri, bahasa orang kampung, bahkan ada yang berkata “Lebih nge-tren bahasa Inggris mas” kata salah seorang teman saya. Memang jika dilihat dari minat untuk mempelajari bahasa arab sangat jauh tertinggal dengan minat mempelajari bahasa Inggris. Orang akan lebih banyak belajar bahasa Inggris karena lebih menjanjikan. Pandangan semacam ini pun sempat menghinggapi saya. “Buat apa belajar bahasa arab, toh Al Quran dan Kumpulan Hadist aja ada terjemahan Bahasa Indonesia” itu pandangan saya saat itu. Ketika ayah saya memaksa saya untuk belajar Bahasa Arab, sayapun masih malas-malasan. Emang Seberapa pentingnya Bahasa Arab?


Selasa, 17 April 2012

Virus Genderang

Sempat kaget juga ketika salah seorang ibu menghubungi saya, menanyakan kunci jawaban sandi yang dipakai di Kolom Sandi Majalah Genderang edisi Pebruari 2012. "anak saya nangis kak zam, karena tak bisa njawab sandi itu. di buku saku-nya gak ada" kata ibu tersebut dengan logat jawa-nya yang medok. hm.. ternyata sandi yang satu ini membuat penasaran bahkan sampai membuat menangis adek kita yang ketika saya tanya masih berusia 9 tahun, berarti masih tingkatan Siaga. Terdengar juga ada suara si Adek yang lagi penasaran "tapi dah telat waktunya ma, dah lewat 1 April" kata adek itu dengan nada kecewa. Saya pun jelaskan kunci jawaban sandi tersebut dan mencoba sedikit menghapus kekecewaan adek kita ini dengan memintanya mengirimkan profil diri untuk dimuat dikolom Sahabat Genderang.



Senin, 16 April 2012

Bernyanyi dan Tepuk tangan membuat Pramuka Cerdas


“Kegiatan pramuka tidak menarik, cuma nyanyi-nyanyi dan tepuk tangan” mungkin ungkapan tersebut sering kita  dengar dari beberapa orang sebagai alasan kurang menariknya kegiatan pramuka. Memang pendapat tersebut tidak bisa disalahkan, karena jika sudah menyangkut pada kesenangan atau minat seseorang, masing-masing akan memiliki pandangan yang berbeda. Namun, tahukah kita bahwa dibalik kegiatan bernyanyi dan bertepuk tangan yang biasa dilakukan oleh pramuka memiliki pengaruh terhadap kecerdasan otak?

Minggu, 15 April 2012

MEWUJUDKAN MIMPI

Ketika Kak Zainudin Ghozali (Andalan Humas Kwarda Jatim) menawarkan kepada saya untuk menjadi Pimpinan Redaksi Majalah Genderang akhir 2011 lalu, tidak serta merta saya menjawab YA atau pun TIDAK. saya cuma bilang saya pikirkan dulu kira-kira bagaimana nantinya. Selama proses menyiapkan jawaban yang kira-kira tepat saya mulai menganalisis kenapa Majalah Genderang bisa tidak digandrungi Pramuka Jawa Timur, tidak seperti di tahun 1990an dimana Genderang benar-benar menjadi Favorit bacaan. Padahal Genderang ini merupakan corong untuk setiap kegiatan Kepramukaan di Jawa Timur. Tak ada gunanya membuat kegiatan semeriah dan semegah apapun kalau tidak diinfokan, jadinya orang-orang tetap menganggap pramuka sekedar itu-itu saja. ternyata ada beberapa penyebab yang bisa saya simpulkan :
  1. Muatan yang ada dalam Majalah Genderang tidak jelas segmen-nya untuk siapa. apakah itu untuk anggota muda atau anggota dewasa. ini yang akhirnya membuat gak jelas pula siapa yang mau membaca. 
  2. Tidak ada Tim khusus yang menangani majalah Genderang, sehingga tidak ada yang fokus menangani majalah ini secara serius
  3. Pramuka Jawa Timur masih belum mempunyai "rasa memiliki" terhadap majalah Genderang ini terlihat dari sedikit 'cuek' mereka terhadap majalah Genderang.